Treatment bagi penderita mesothelioma

Walaupun penderita mesothelioma masih jarang ditemukan, namun jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Penderita mesothelioma pun lebih banyak pria dibandingkan dengan wanita. Mungkin karena lebih banyak pria yang bekerja di industri yang akrab dengan partikel asbestos. Disamping itu, lebih banyak para pria yang merokok dibandingkan wanita. Meskipun dikatakan merokok tidak meningkatkan resiko menderita mesothelioma, namun jika merokok ditambah dengan menghirup asbestos maka akan meningkatkan resiko terkena kanker paru-paru (lung cancer) secara signifikan. Dan resiko terkena kanker mesothelioma juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Dalam penanganan mesothelioma diperlukan beberapa pertimbangan, antara lain lokasi dimana kanker itu berada, stadium dari mesothelioma, usia penderita, dan kesehatan umum penderita. Treatment standar yang dapat dilakukan meliputi chemotherapy, radiation therapy (radiotherapy), dan operasi pengangkatan sel kanker. Ketiga treatment tersebut digunakan untuk membunuh sel kanker dan biasanya juga berguna untuk meredakan gejala-gejala yang timbul. Namun bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati?

Memang orang-orang yang menghirup partikel asbestos tidak langsung terkena mesothelioma secara instant, tapi jika partikel itu terus dihirup dan bertumpuk di dalam tubuh maka 15 sampai 50 tahun kemudian partikel itu dapat menyebabkan kanker mesothelioma. Kini pun masih belum diketahui bagaimana caranya mengeluarkan partikel itu dari dalam tubuh kita sebelum kita di menderita mesothelioma.

Karena penggunaan asbestos sudah sangat memasyarakat sekarang ini sehingga kita akan sulit untuk menghindari terhirupnya partikel asbestos ini, jadi wajar bagi kita untuk tetap melakukan penelitian untuk mencari cara mengeluarkan partikel tersebut dari dalam tubuh kita bukan?

My Blogs List